Berharganya
Hidup
Adik-adik Panti Asuhan |
Ucapan
terima kasih dari sang nenek & sepenggal kalimat yang tidak akan pernah
saya lupa nenek itu bilang, (sambil memegang tangan saya) “hati-hati di jalan”.
Saat itu saya benar-benar merasa ada kelegaan tersendiri saat saya bisa berbagi
dari kekurangan saya untuk beliau. Kejadian itu serasa terjadi begitu cepat.
Mungkin yang membaca tulisan saya ini akan bilang “ah,masa sich? Pasti bohong
ni”. Tapi pengalaman ini nyata pengalaman saya pribadi.
Kisah
nenek di lampu merah berlalu, kami pun sampai dipanti asuhan tempat yang kami
tuju. Di sana kami diajak keliling oleh seorang karyawati untuk memperkenalkan
lingkungan panti asuhan kepada kami. Suasana tenang dan sejuk sangat terasa di
tempat itu. Saya dan teman saya diajak bertemu dengan adik-adik disana.
Keceriaan di wajah mereka jelas terlihat. Ada yang bermain, berlarian, bercanda
dengan teman sebayanya seperti tampak dunia milik mereka. Wajah yang penuh
kepolosan dan keceriaan membuat saya merasa suasana panti saat itu adalah
tempat terbaik yang saya datangi. Adik-adik disana punya background keluarga
yang berbeda. Dari cerita karyawati disana ada yang sengaja ditinggalkan oleh
keluarganya baik karena tidak mampu secara ekonomi maupun ditinggalkan dengan
alasan anak itu lahir sebagai “Aib” dan yang lebih menyedihkan lagi ada yang
ditinggalkan karena orang tua tidak bisa menerima anaknya lahir cacat ke dunia.
Tanpa saya sadari air mata saya menetes mendengar cerita itu. Dalam hati saya
pengen rasanya bilang sama orang tua mereka kalau itu bukan alasan meninggalkan
anaknya. Mereka kejam..!! Anak adalah titipan Tuhan, kenapa mereka tega
meninggalkan anak-anaknya…Miris sekali rasanya saat dengar alasan-alasan yang
buat saya pribadi bukan alasan yang tepat untuk menitipkan anaknya dipanti.
Ada
seorang adik kecil kira-kira umurnya 6 tahun datang menghampiri saya dan bilang
“Hai kak nama kakak sapa? saya tony begitu katanya, adik kecil yang lucu dan
menggemaskan. Setelah perkenalan singkat itu, saya diajak bermain dengannya.
Sangat menyenangkan, keceriaan masa kecilnya dan dia sangat aktif. Namun di
sela-sela asyik bermain dengannya saya dikejutkan dengan pertanyaan sederhana
tapi syarat makna. Tony bilang “Kak, gimana rasanya punya bapak & ibu”
asyik gak kak?? Ya Tuhan rasanya pengen nangis lagi dengar tony bertanya
seperti itu. Pertanyaannya tersirat sebuah kerinduan besar akan kasih sayang
orang tua yang sangat dia harapkan. Saya mencoba memberi sedikit pemahaman
padanya “ Tony, punya bapa sama mama itu menyenangkan, kenapa tony tanya
seperti itu? Dengan jawaban polosnya dia bilang saya juga pengen ngerasain itu
kak..LMencoba menahan kesedihan saya berusaha
memberikannya semangat “Tony kan juga punya bapa sama mama, hanya saja mereka
masih sibuk nanti pasti tony dijemput, lagian dipanti ini kan enak tony punya
banyak teman, tony punya suster yang sangat sayang sama tony, jadi tony tidak
kesepian dan selalu disayangi oleh semuanya” dia membalas ucapan saya dengan
senyuman manisnya J.
Tiba-tiba dia memeluk saya dan bilang “makasi kakak” saya kaget dan kali ini
air mata saya pun tidak bisa saya tahan lagi. Saya merasa punya adik, saya
merasa dia adik saya saat itu.
Dia
yang masih kecil saja sudah mampu dan berusaha melewati tantangan hidup yang
sangat berat. Masa kecil tanpa kasih sayang orang tua. Bagaimana dengan kita
yang memiliki orang tua? Apa kita sudah selalu bersyukur dengan setiap keadaan?
Kadang kita lupa bersyukur untuk hal indah itu. Tidak semua orang bisa rasakan
itu. Anak-anak sekarang terkadang selalu memaksakan keinginannya, padahal coba lihat
keadaan keluarga apalagi orang tua, beliau rela melakukan apapun demi
anak-anaknya. Namun kadang kita lupa untuk mensyukuri itu, kita lebih menuntut
banyak hal yang harus mereka penuhi. Terkadang ego membuat kita merasa selalu
benar dan orang tua selalu salah. Belajarlah mensyukuri apapun dalam hidup ini,
terkhususnya belajarlah bersyukur atas kehadiran orangtua yang sudah Tuhan
berikan kepada kita sebagai Anugerah terindah. Orang tua kadang tidak peduli
betapapun cape dan sakitnya mencari uang demi anaknya, tidak peduli harus
mencari pinjaman demi kebutuhan anaknya, apa kita pernah pedulikan itu? Anak
seolah acuh, tak peduli bahkan tidak mau tahu seperti apa pengorbanan orang
tua. (Refleksi untuk saya pribadi dan kita semua)..
Setelah
mengenal tony, saya pun berjalan menyusuri lorong tempat mereka bermain dan
menghampiri seorang adik yang berkebutuhan khusus. Adik ini seorang tuna netra.
Saya pun menyapanya dan mengajak dia berkenalan. Namanya Ita seorang adik
perempuan berumur 8 tahun. Ita dikenal sebagai seorang yang punya talenta
menyanyi yang luar biasa di kalangan teman-temannya. Ita dibekali suara indah
oleh Sang Pencipta. Mendengar itu saya hanya bisa bilang “Tuhan itu adil”.
Karena tahu dia punya suara yang bagus saya minta ita menyanyikan sebuah lagu.
Hm, ternyata ita anak yang berani tanpa segan-segan dia langsung menyanyikan
sepenggal bait lagu yang sangat familiar “Jangan Menyerah” punyanya
D’masiv. Suaranya bagus banget, dan lagunya sangat menyentuh. Saat itu dia
bilang “ini lagu favorite saya kak”. Tuhan memberikan dia talenta yang luar
biasa. Tidak semua orang punya talenta ini termasuk saya.
Setelah
dia nyanyi saya bilang “ita punya suara yang bagus, ita bisa jadi penyanyi” dia
hanya tertawa mendengar pujian saya dan menjawab ”ita pengen jadi pramugari
kak, bukan penyanyi” saya kaget dan kembali bertanya “kenapa pengen jadi
pramugari” dengan senyumannya dia bilang “saya dengar cerita orang jadi
pramugari itu enak, bisa jalan-jalan keliling dunia kak”. Cita-cita dan impian
yang luar biasa, kekurangan yang dimiliki tak menjadikannya berhenti bermimpi.
Tidak bisa melihat namun punya mimpi untuk bisa keliling dunia. Mensyukuri
segala keadaan yang diberikan adalah sikapnya. Menerima diri apa adanya tanpa
mengeluh bahkan punya cita-cita besar untuk hari depannya. Buat saya ita luar
biasa, dia adik kecil yang hebat Kekurangan yang dimiliki tak membuatnya
menyerah tak menjadi penghalang untuknya bisa terus bermimpi, terus belajar
demi meraih cita-citanya. Doa saya semoga mimpinya terwujud.. : )
Tidak
terasa sudah sore, menghabiskan waktu seharian bersama adik-adik dipanti
merupakan pengalaman indah dan tidak akan saya lupakan. Terima kasih untuk
semua pelajaran berharga hari ini, seorang nenek yang secara tidak langsung
mengajarkan saya berbagi dari kekurangan dengan penuh ketulusan, tony adik
kecil yang lucu mengajarkan pada saya mensyukuri kehadiran orangtua dalam hidup
saya, dan juga ita adik kecil yang cantik yang punya talenta luar biasa
mengajarkan saya selalu bersyukur dalam tiap keadaan, terus belajar dan yang
paling penting hidup harus punya harapan, impian dan terus berusaha. Jangan
putus asa, selalu Bersyukur apapun yang terjadi dalam hidup ini. Jangan terus
mencari dan berusaha jadi Sempurna, karena yang Sempurna hanya Tuhan.. : )
Thanks
God…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar