Rabu, 02 Januari 2013

Ayah.....

I LOVE U DAD
Ayah?? Siapa yang tidak kenal sosok ini,semua orang tahu betapa berarti nya seorang ayah dalam hidup kita. Menggambarkan sosok seorang ayah bagaikan menceritakan seorang malaikat tanpa sayap di dunia. Saya begitu menyayanginya. Berbicara soal ayah, berapa umur beliau sekang ya? Hmmm, jangan tanya berapa usianya, saya selalu berharap tidak tahu berapa angka tepat usia pria ganteng ini, hehehehe… Eits tapi jangan salah, bukan karena tidak peduli tetapi saya hanya takut menyadari bahwa beliau selalu bertambah usia tiap tahunnya. Sejak kecil, saat kita masih dalam kandungan Ibu ayah mempersiapkan segala hal, perlengkapan baik pakaian, kamar, sampai ayah tak pernah lupa untuk mengingatkan Ibu agar selalu minum susu. Ayah berharap agar anaknya nanti bisa tumbuh sehat & pintar. Ayah memang hebat, saat kita masih dalam kandungan seorang Ibu pun beliau merancang segalanya agar kelahiran putra/putrinya berjalan lancar  & beliau tak ingin kita kekurangan satu apapun. Begitu luar biasanya sosok seorang Ayah yang dengan caranya sendiri menunjukan kasih yang luar biasa sejak saat kita berada dalam kandungan Ibu.

Saat kita lahir orang yang pettama kali tersenyum adalah ayah. Beliau tak berhenti mengucap syukur untuk anugerah & titipan Tuhan yang luar biasa yakni kelahiran putra/putrinya. Ayah membantu mempersiapkan segalanya, saat kita nangis ayah cepat lari ke dapur untuk membuatkan susu, karena ayah tahu ibu masih butuh banyak istrahat pasca melahirkan. Tak peduli harus terbangun tengah malam dan berusaha melawan kantuk  demi membuatkan susu ataupun membantu ibu untuk menggantikan popok kita. Setiap pagi sebelum berangkat kerja ayah tak pernah lupa mengingatkan ibu untuk selalu menjaga kita. Bahkan sampai pulang kerja pun , orang pertama yang ayah temui adalah anaknya yang masih tertidur pulas di ranjang kecilnya untuk sekedar memberikan ciuman untuk anaknya. Ciuman kasih sayang seorang ayah menggambarkan betapa besar kasihnya, tak peduli lelah yang beliau rasakan bekerja seharian, buatnya saat melihat istri dan anak-anaknya selalu baik-baik saja adalah obat penawar rasa lelah beliau.
Saat kita bertumbuh menjadi putra/putri kecil yang ceria, saat itu ayah & ibu sudah merancang hal-hal terbaik untuk kita. Membiarkan kita bermain dengan teman-teman sebaya kita, membuat ayah & ibu merasa anaknya sudah tumbuh lebih aktif & belajar berinteraksi. Senyuman bahagia pun tak pernah lepas dari wajahnya. Walau tak jarang kita dimarah saat kita nakal, tapi taukah kalian kalau saat setelah ayah marah, di kamar beliau akan merasa sangat sedih, karena beliau tidak pernah tega memarahi anak kesayangannya. Beliau berusaha tegas di depan anak-anaknya agar kita tumbuh menjadi anak yang beretika & bisa selalu mengahargai orang tua. Marah bukan berarti tak sayang, kemarahan beliau hanya ingin mengajarkan kepada kita bahwa apa yg kita lakukan adalah salah , karena ayah ingin kita tahu tentang kebenaran & mana yang baik serta yang buruk . Ayah hebat ….
Tahukah kalian saat pulang kerja ayah selalu bertanya pada ibu apakah kita sudah makan, sudah mandi, sudah belajar, pertanyaan-pertanyaan ayah ini hanya ingin memastikan kalau kita baik-baik saja. Saat kita sudah tidur pada malam hari ayah & ibu selalu tidur larut tahukah kalian kalau ternyata mereka sedang membahas masa depan kita khususnya tentang pendidikan. Ayah berusaha sekuat tenaga untuk mencari uang agar kelak kita mendapat pendidikan yang layak, & bertumbuh menjadi seorang anak yang mampu berdiri diatas kakinya sendiri. Sebelum kita bangun pada pagi haripun ayah sudah menitipkan pesan pada ibu agar jangan lupa membangunkan kita, siap-siap ke sekolah, menyiapkan makan, tak lupa kalau ayah punya rejeki lebih beliau selalu menitipkan uang jajan untuk anaknya. Begitu besar kasihnya dari bangun tidur sampai  malam menjelang tidur pun tak pernah ada waktu buat ayah untuk tidak mengingat kita. Apakah kita juga demikian ?? ( menjadi bahan refleksi )
Saat anaknya tumbuh menjadi remaja ayah terlihat begitu bahagia. Kebahagiaannya semakin bertambah saat tau anak kesayangannya punya prestasi yang bisa dibanggakan. Saat beliau tahu kita dapat nilai bagus sebuah pelukan hangat & pertanyaan “ mau hadiah apa ?” selalu ayah lontarkan sebagai balasan prestasi kita untuk beliau. Beliau merasa pekerjaannya yang begitu berat selalu mencari uang terbayar saat melihat prestasi anaknya yang sangat membanggakan. Ayah akan selalu lebih semangat bekerja lagi demi anaknya agar tidak kekurangan uang saat anaknya minta dibelikan buku ataupun membayar uang sekolah. Beliau selalu berharap anaknya menjadi murid berprestasi tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumah. Ayah selalu mengajarkan pada saya kalau tujuan pendidikan/sekolah bukan hanya sekedar “Pintar” tetapi juga “Mengerti”. Attitude yang selalu beliau ajarkan membuat anaknya merasa ayah adalah sosok yang akan selalu dibanggakan.
Ayah akan sangat marah saat tahu anak lelakinya sudah mulai merokok saat masa-masa sekolah. Ayah tak ingin hal ini terjadi. Beliau selalu bilang “jangan merokok sebelum kamu mampu membelinya dengan uangmu sendiri”. Begitu juga dengan anak perempuannya ayah selalu mengingatkan agar menjaga pergaulan sehingga tidak salah melangkah, tidak keluar malam , & yang pasti ayah selalu mengajarkan agar kita menjadi diri kirta sendiri. Tak perlu sama dengan orang lain yang penting kita selalu berjalan di jalan yang benar. Saat anaknya pamit untuk pergi melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi ( Perguruan Tinggi ) saat itu ayah mulai merasa akan kesepian karena tidak melihat anaknya setiap hari lagi. Sedih rasanya, tetapi ayah selalu berusaha kuat. Saat ayah mengantarkan ke bandara, ayah memeluk sambil bilang “Baik-baik disana, ingat pesan ayah untuk selalu jadi anak kebanggaan ayah” . Air mata menjadi tanda bahwa ayah begitu sangat menyayangi kita. Ayah selalu berharap anaknya baik-baik saja di rantau. Pelukan ayah menandakan begitu besar harapan agar anaknya sukses & selalu menjadi kebanggannya.
Saat kita sudah di rantau, tahukah kalian kalau beliau selalu bertanya pada ibu “bu, apakah anak kita sudah makan sekarang?, “dia sedang apa?”, “dengan siapa?”, “apakah dia baik-baik saja?” pertanyaan sederhana namun tersirat kerinduan yang sangat besar. Saat beliau menelpon & mengetahui anaknya sakit, walau itu hanya sakit flu , tahukah kalian kalau disana ayah menangis, rasanya ayah ingin menemui anaknya saat itu juga.
Ayah selalu berharap anaknya baik-baik saja, & selalu berjalan di jalan yang yang sudah selalu beliau ajarkan. Saat beliau tahu anaknya sudah punya pacar beliau hanya berpesan “pacaran itu boleh asalkan kamu tahu, apa yang akan menjadi prioritas kamu”. Ayah selalu menempatkan pendidikan sebagai yang utama, beliau ingin anaknya berhasil dan menyandang gelar sarjana. Ayah pun tahu pacaran itu wajar, walaupun tak sedikit juga orangtua yang tidak mengizinkan anaknya pacaran selama masa-masa pendidikan , dengan alasan takut terganggu.
Waktu ayah tahu anaknya sedang sibuk tugas akhir, beliau dengan caranya sendiri berusaha memberi dukungan moril dan materi agar semuanya berjalan lancar. Doa tak hentinya beliau panjatkan untuk keberhasilan sang anak. Sebagai anak kita harus tahu apa yang harus kita berikan buat ayah sebagai hadiah dari perjuangannya mebesarkan & menyekolahkan kita. Menjelang sidang skripsi ketakutan luar biasa menghampiri kita, takut kalau tidak lulus. Namun saat kita menceritakan ketakutan ini pada ayah, beliau menasihati “jangan takut, anak ayah pasti bisa . Tak ada alasan untuk takut , apa yang sudah dilakukan dengan usaha, kerja keras & doa akan membuahkan hasil yang luar biasa nak” ayah selalu mendukungmu. Saat dengar nasihat ayah rasanya ketakutan itu bisa diatasi. Sampai pada akhirnya anaknya dinyatakan lulus skripsi & akan diwisuda. Kabar luar biasa buat seorang ayah. Harapan agar anaknya berhasil terwujud sudah. Perjuangannya serasa terbayar dengan membayangkan toga yang akan dikenakan anaknya. Hadir dalam acara wisuda & melihat anaknya menyandang gelar sarjana merupakan sebuah kebahagiaan & kebanggaan yang tergantikan oleh apapun. Foto bersama mendampingi anaknya dalam balutan pakaian wisuda adalah moment yang tak ingin ayah lewatkan begitu saja. Ayah akhirnya punya cerita sendiri, pulang ke rumah memasang foto wisuda anaknya di ruang tamu dengan sangat bangga, tersirat ingin ayah katakan pada semua orang yang datang & melihat foto itu bahwa anak ayah seorang Sarjana, anak ayah sudah punya gelar,  Ayah bangga padanya.
Memperoleh gelar bukan akhir dari segalanya. Ini baru awal mewujudkan impian kita & ayah. Kenapa demikian?? Karena gelar itu menyimpan utang.. Utang?? Kok bisa? Kita masih punya utang mewujudkan gelar tersebut dalam dunia kerja. Saatnya nyari duit… hehehehe… Bukan uang yang ayah harapkan dari kita tetapi ayah mengharapkan kita bisa berdiri diatas kaki kita sendiri. Saat anaknya sudah kerja & punya uang sendiri  ayah tidak minta uang kita, ayah hanya akan bilang “anak saya hebat dia sudah bisa cari uang sendiri” itu  kebahagiaan ayah. Saat kita sudah bisa berdiri diatas kaki kita sendiri pun ayah tidak pernah melupakan kita, ayah selalu berdoa yang terbaik untuk anaknya. Bahkan sebelum anaknya gajian ayah masih selalu memberi uang jajan hehehe…
Di tengah kesibukan kita, ayah pun tak akan lupa menanyakan tentang siapa pendamping hidupmu kelak. Ayah hanya bilang “Kalau sudah punya pacar ajak ke rumah kenalkan sama ayah”. Seorang ayah selalu mengharapkan pendamping terbaik untuk anaknya. Bahkan tidak jarang kita dengar orang tua tidak setuju dengan pilihan anaknya. Mungkin buat sebagian orang yang engalami ini merasa orang tua terlalu ikut campur urusan anak tapi perlu di lihat positifnya, orangtua mengharapkan yang terbaik buat anak. Ayah selalu berharap anaknya punya pendamping yang bisa bertanggung jawab dalam berbagai hal. Sebegitu besarnya kasih ayah sampai urusan jodoh ayah ikut ambil bagian untuk melihat mana yang terbaik.
Sampai akhirnya saat kita menemukan seseorang yang tepat & siap menikah. Saat itulah ayah akan sangat sedih karena beliau tahu sebentar lagi anaknya punya kehidupan sendiri. Resepsi nikah anaknya pasti membuat seorang ayah menangis. Menangis bahagia. Untuk anak laki-lakinya ayah hanya berpesan “jaga keluargamu kelak,jadilah pria tangguh untuk setiap persoalan” & untuk anak perempuannya ayah berpesan “jadilah wanita hebat seperti ibumu & tetaplah jadilah putri kebanggaan ayah “. Terima kasih ayah untuk semua kasih sayang, pengorbanan & ketulusanmu. Kasihmu luar biasa, takkan pernah terganti oleh apa & siapapun. Engakau Malaikat Tanpa Sayap ayah …
Semoga ayah diberi kesehatan & umur panjang agar dapat melihat anak-anaknya sukses serta membanggakan. Eiitss lupa yang paling penting juga biar bisa bersama-sama dengan ibu selamanya.... Aminnnnnnnn..... 
Tuhan Yesus titip jaga ayah & ibu..

I LOVE U


Tidak ada komentar:

Posting Komentar