I LOVE U DAD
Ayah?? Siapa yang tidak kenal sosok
ini,semua orang tahu betapa berarti nya seorang ayah dalam hidup kita. Menggambarkan sosok seorang ayah bagaikan menceritakan seorang malaikat tanpa sayap
di dunia. Saya begitu menyayanginya. Berbicara soal ayah, berapa umur beliau
sekang ya? Hmmm, jangan tanya berapa usianya, saya selalu berharap tidak tahu
berapa angka tepat usia pria ganteng ini, hehehehe… Eits tapi jangan salah,
bukan karena tidak peduli tetapi saya hanya takut menyadari bahwa beliau selalu
bertambah usia tiap tahunnya. Sejak kecil, saat kita masih dalam kandungan Ibu
ayah mempersiapkan segala hal, perlengkapan baik pakaian, kamar, sampai ayah
tak pernah lupa untuk mengingatkan Ibu agar selalu minum susu. Ayah berharap
agar anaknya nanti bisa tumbuh sehat & pintar. Ayah memang hebat, saat kita
masih dalam kandungan seorang Ibu pun beliau merancang segalanya agar kelahiran
putra/putrinya berjalan lancar & beliau tak ingin kita kekurangan
satu apapun. Begitu luar biasanya sosok seorang Ayah yang dengan caranya
sendiri menunjukan kasih yang luar biasa sejak saat kita berada dalam kandungan
Ibu.
Saat kita lahir orang yang pettama kali
tersenyum adalah ayah. Beliau tak berhenti mengucap syukur untuk anugerah &
titipan Tuhan yang luar biasa yakni kelahiran putra/putrinya. Ayah membantu
mempersiapkan segalanya, saat kita nangis ayah cepat lari ke dapur untuk
membuatkan susu, karena ayah tahu ibu masih butuh banyak istrahat pasca
melahirkan. Tak peduli harus terbangun tengah malam dan berusaha melawan kantuk
demi membuatkan susu ataupun membantu ibu untuk menggantikan popok kita.
Setiap pagi sebelum berangkat kerja ayah tak pernah lupa mengingatkan ibu untuk
selalu menjaga kita. Bahkan sampai pulang kerja pun , orang pertama yang ayah
temui adalah anaknya yang masih tertidur pulas di ranjang kecilnya untuk
sekedar memberikan ciuman untuk anaknya. Ciuman kasih sayang seorang ayah
menggambarkan betapa besar kasihnya, tak peduli lelah yang beliau rasakan
bekerja seharian, buatnya saat melihat istri dan anak-anaknya selalu baik-baik
saja adalah obat penawar rasa lelah beliau.
Saat kita bertumbuh menjadi putra/putri
kecil yang ceria, saat itu ayah & ibu sudah merancang hal-hal terbaik untuk
kita. Membiarkan kita bermain dengan teman-teman sebaya kita, membuat ayah
& ibu merasa anaknya sudah tumbuh lebih aktif & belajar berinteraksi.
Senyuman bahagia pun tak pernah lepas dari wajahnya. Walau tak jarang kita
dimarah saat kita nakal, tapi taukah kalian kalau saat setelah ayah marah, di
kamar beliau akan merasa sangat sedih, karena beliau tidak pernah tega memarahi
anak kesayangannya. Beliau berusaha tegas di depan anak-anaknya agar kita
tumbuh menjadi anak yang beretika & bisa selalu mengahargai orang tua.
Marah bukan berarti tak sayang, kemarahan beliau hanya ingin mengajarkan kepada
kita bahwa apa yg kita lakukan adalah salah , karena ayah ingin kita tahu
tentang kebenaran & mana yang baik serta yang buruk . Ayah hebat ….
Tahukah kalian saat pulang kerja ayah
selalu bertanya pada ibu apakah kita sudah makan, sudah mandi, sudah belajar,
pertanyaan-pertanyaan ayah ini hanya ingin memastikan kalau kita baik-baik
saja. Saat kita sudah tidur pada malam hari ayah & ibu selalu tidur larut
tahukah kalian kalau ternyata mereka sedang membahas masa depan kita khususnya
tentang pendidikan. Ayah berusaha sekuat tenaga untuk mencari uang agar kelak
kita mendapat pendidikan yang layak, & bertumbuh menjadi seorang anak yang
mampu berdiri diatas kakinya sendiri. Sebelum kita bangun pada pagi haripun
ayah sudah menitipkan pesan pada ibu agar jangan lupa membangunkan kita,
siap-siap ke sekolah, menyiapkan makan, tak lupa kalau ayah punya rejeki lebih
beliau selalu menitipkan uang jajan untuk anaknya. Begitu besar kasihnya dari
bangun tidur sampai malam menjelang tidur pun tak pernah ada waktu buat
ayah untuk tidak mengingat kita. Apakah kita juga demikian ?? ( menjadi bahan
refleksi )
Saat anaknya tumbuh menjadi remaja ayah
terlihat begitu bahagia. Kebahagiaannya semakin bertambah saat tau anak
kesayangannya punya prestasi yang bisa dibanggakan. Saat beliau tahu kita dapat
nilai bagus sebuah pelukan hangat & pertanyaan “ mau hadiah apa ?” selalu
ayah lontarkan sebagai balasan prestasi kita untuk beliau. Beliau merasa
pekerjaannya yang begitu berat selalu mencari uang terbayar saat melihat
prestasi anaknya yang sangat membanggakan. Ayah akan selalu lebih semangat
bekerja lagi demi anaknya agar tidak kekurangan uang saat anaknya minta dibelikan
buku ataupun membayar uang sekolah. Beliau selalu berharap anaknya menjadi
murid berprestasi tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumah. Ayah selalu
mengajarkan pada saya kalau tujuan pendidikan/sekolah bukan hanya sekedar
“Pintar” tetapi juga “Mengerti”. Attitude yang selalu beliau ajarkan membuat
anaknya merasa ayah adalah sosok yang akan selalu dibanggakan.
Ayah akan sangat marah saat tahu anak
lelakinya sudah mulai merokok saat masa-masa sekolah. Ayah tak ingin hal ini
terjadi. Beliau selalu bilang “jangan merokok sebelum kamu mampu membelinya
dengan uangmu sendiri”. Begitu juga dengan anak perempuannya ayah selalu
mengingatkan agar menjaga pergaulan sehingga tidak salah melangkah, tidak
keluar malam , & yang pasti ayah selalu mengajarkan agar kita menjadi diri
kirta sendiri. Tak perlu sama dengan orang lain yang penting kita selalu
berjalan di jalan yang benar. Saat anaknya pamit untuk pergi melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi ( Perguruan Tinggi ) saat itu ayah
mulai merasa akan kesepian karena tidak melihat anaknya setiap hari lagi. Sedih
rasanya, tetapi ayah selalu berusaha kuat. Saat ayah mengantarkan ke bandara,
ayah memeluk sambil bilang “Baik-baik disana, ingat pesan ayah untuk selalu
jadi anak kebanggaan ayah” . Air mata menjadi tanda bahwa ayah begitu sangat
menyayangi kita. Ayah selalu berharap anaknya baik-baik saja di rantau. Pelukan
ayah menandakan begitu besar harapan agar anaknya sukses & selalu menjadi
kebanggannya.
Saat kita sudah di rantau, tahukah
kalian kalau beliau selalu bertanya pada ibu “bu, apakah anak kita sudah makan
sekarang?, “dia sedang apa?”, “dengan siapa?”, “apakah dia baik-baik saja?”
pertanyaan sederhana namun tersirat kerinduan yang sangat besar. Saat beliau
menelpon & mengetahui anaknya sakit, walau itu hanya sakit flu , tahukah
kalian kalau disana ayah menangis, rasanya ayah ingin menemui anaknya saat itu
juga.
Ayah selalu berharap anaknya baik-baik
saja, & selalu berjalan di jalan yang yang sudah selalu beliau ajarkan.
Saat beliau tahu anaknya sudah punya pacar beliau hanya berpesan “pacaran itu
boleh asalkan kamu tahu, apa yang akan menjadi prioritas kamu”. Ayah selalu
menempatkan pendidikan sebagai yang utama, beliau ingin anaknya berhasil dan
menyandang gelar sarjana. Ayah pun tahu pacaran itu wajar, walaupun tak sedikit
juga orangtua yang tidak mengizinkan anaknya pacaran selama masa-masa
pendidikan , dengan alasan takut terganggu.
Waktu ayah tahu anaknya sedang sibuk
tugas akhir, beliau dengan caranya sendiri berusaha memberi dukungan moril dan
materi agar semuanya berjalan lancar. Doa tak hentinya beliau panjatkan untuk
keberhasilan sang anak. Sebagai anak kita harus tahu apa yang harus kita
berikan buat ayah sebagai hadiah dari perjuangannya mebesarkan &
menyekolahkan kita. Menjelang sidang skripsi ketakutan luar biasa menghampiri
kita, takut kalau tidak lulus. Namun saat kita menceritakan ketakutan ini pada
ayah, beliau menasihati “jangan takut, anak ayah pasti bisa . Tak ada alasan
untuk takut , apa yang sudah dilakukan dengan usaha, kerja keras & doa akan
membuahkan hasil yang luar biasa nak” ayah selalu mendukungmu. Saat dengar
nasihat ayah rasanya ketakutan itu bisa diatasi. Sampai pada akhirnya anaknya
dinyatakan lulus skripsi & akan diwisuda. Kabar luar biasa buat seorang
ayah. Harapan agar anaknya berhasil terwujud sudah. Perjuangannya serasa
terbayar dengan membayangkan toga yang akan dikenakan anaknya. Hadir dalam
acara wisuda & melihat anaknya menyandang gelar sarjana merupakan sebuah
kebahagiaan & kebanggaan yang tergantikan oleh apapun. Foto bersama
mendampingi anaknya dalam balutan pakaian wisuda adalah moment yang tak ingin
ayah lewatkan begitu saja. Ayah akhirnya punya cerita sendiri, pulang ke rumah
memasang foto wisuda anaknya di ruang tamu dengan sangat bangga, tersirat ingin
ayah katakan pada semua orang yang datang & melihat foto itu bahwa anak
ayah seorang Sarjana, anak ayah sudah punya gelar, Ayah bangga padanya.
Memperoleh gelar bukan akhir dari
segalanya. Ini baru awal mewujudkan impian kita & ayah. Kenapa demikian??
Karena gelar itu menyimpan utang.. Utang?? Kok bisa? Kita masih punya utang
mewujudkan gelar tersebut dalam dunia kerja. Saatnya nyari duit… hehehehe…
Bukan uang yang ayah harapkan dari kita tetapi ayah mengharapkan kita bisa
berdiri diatas kaki kita sendiri. Saat anaknya sudah kerja & punya uang
sendiri ayah tidak minta uang kita, ayah hanya akan bilang “anak saya
hebat dia sudah bisa cari uang sendiri” itu kebahagiaan ayah. Saat kita
sudah bisa berdiri diatas kaki kita sendiri pun ayah tidak pernah melupakan
kita, ayah selalu berdoa yang terbaik untuk anaknya. Bahkan sebelum anaknya
gajian ayah masih selalu memberi uang jajan hehehe…
Di tengah kesibukan kita, ayah pun tak
akan lupa menanyakan tentang siapa pendamping hidupmu kelak. Ayah hanya bilang
“Kalau sudah punya pacar ajak ke rumah kenalkan sama ayah”. Seorang ayah selalu
mengharapkan pendamping terbaik untuk anaknya. Bahkan tidak jarang kita dengar
orang tua tidak setuju dengan pilihan anaknya. Mungkin buat sebagian orang yang
engalami ini merasa orang tua terlalu ikut campur urusan anak tapi perlu di
lihat positifnya, orangtua mengharapkan yang terbaik buat anak. Ayah selalu
berharap anaknya punya pendamping yang bisa bertanggung jawab dalam berbagai
hal. Sebegitu besarnya kasih ayah sampai urusan jodoh ayah ikut ambil bagian
untuk melihat mana yang terbaik.
Sampai akhirnya saat kita menemukan
seseorang yang tepat & siap menikah. Saat itulah ayah akan sangat sedih
karena beliau tahu sebentar lagi anaknya punya kehidupan sendiri. Resepsi nikah
anaknya pasti membuat seorang ayah menangis. Menangis bahagia. Untuk anak
laki-lakinya ayah hanya berpesan “jaga keluargamu kelak,jadilah pria tangguh
untuk setiap persoalan” & untuk anak perempuannya ayah berpesan “jadilah
wanita hebat seperti ibumu & tetaplah jadilah putri kebanggaan ayah “.
Terima kasih ayah untuk semua kasih sayang, pengorbanan & ketulusanmu.
Kasihmu luar biasa, takkan pernah terganti oleh apa & siapapun. Engakau
Malaikat Tanpa Sayap ayah …
Semoga ayah diberi kesehatan & umur
panjang agar dapat melihat anak-anaknya sukses serta membanggakan. Eiitss lupa
yang paling penting juga biar bisa bersama-sama dengan ibu selamanya....
Aminnnnnnnn.....
Tuhan Yesus titip jaga ayah & ibu..
I LOVE U
Tidak ada komentar:
Posting Komentar