Inspirasi
Dari Bocah Pedagang Apel
Selesai
makan siang. Mencari termpat bernaung, saya dan seorang sahabat duduk di bawah
sebuah pohon depan sebuah restoran. Di saat asyik bercerita bersama sahabatku
itu, tiba-tiba seorang bocah lelaki umuran 12 tahun menghampiri dan menawarkan
dagangannya. Dalam tasnya terdapat buah-buahan segar. Ada apel dan rambutan.
Bukannya tertarik pada buah-buahan yang bagus itu, tetapi malah kepada bocah
lelaki itu. Dengan pakaian lusuh di badannya, dia membuka percakapan singkat. "Kak,
mau beli buah? Beli yah kak?" tawar bocah itu dengan senyum menggoda di
bibirnya. Tatapan matanya memperlihatkan harapan semoga kami ingin membeli Apel
dan Rambutan miliknya. "Coba sini, kita lihat dulu. Ini harganya
berapa ade? Ade jualan, tidak sekolaah yah?"tanyaku sambil membongkar
Apel-apel segar miliknya. "Sekolah kak, masuknya siang..."timpalnya
lagi. Jadi kamu paginya jualan, sekolah siang gitu?"Iya kak, paginya nyari
uang buat bayar sekolah" tuturnya dari mulut polos bocah 12 tahun itu. Dalam
hati aku terkagum-kagum dengan perjuangan bocah itu. Dalam umur yang masih belia,
sudah pandai mencari uang."Wah, kamu hebat ya nyari uang sendiri.. pasti
uangnya udah banyak kan?hehehehehehe..."ledekku kepada anak ini."Gak
kok kak, uangnya dipake bayar sekolah & buat bantu ibu beliin obat
adikku yang lagi sakit". Hahh??????? spontan aku bereaksi. Batinku tidak
percaya kok bisa anak sekecil ini berjuang buat dirinya sendiri & orang
yang dia sayang...Sedihh, tidak percaya, kagum dan berbagai perasaan bercampur
dalam diriku.. Apalagi tampak raut wajahnya memperlihatkan keceriaan yang luar
biasa. Padahal beban tanggung jawabnya terbilang luar biasa berat untuk orang
seumurannya.